Foto Ilustrasi, by Pixabay.com |
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh - Seorang yang sedang berpuasa tentu tidak terlepas dari kondisi fisiknya, bisa jadi sakit atau merasakan keluhan gejala sakit. Apabila seorang muntah sementara dia berpuasa, apakah batal puasanya?
Berikut jawaban Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah tentang hukum muntah ketika berpuasa
ما حكم من ذرعه القيء وهو صائم، هل يقضي ذلك اليوم أم لا ؟
Pertanyaan: Bagaimana jika orang yang berpuasa muntah, apakah ia mengqadha hari itu atau tidak ?
حكمه أنه لا قضاء عليه، أما إن استدعى القيء فعليه القضاء، لقول النبي صلى الله عليه وسلم: "من ذرعه القيء فلا قضاء عليه، ومن استقاء فعليه القضاء" خرجه الإمام أحمد وأهل السنن الأربع بإسناد صحيح من حديث أبي هريرة رضي الله عنه.
Jawab: Hukum orang yang muntah tanpa sengaja adalah tidak ada qadha baginya, tetapi jika menyengaja untuk muntah, maka ia wajib mengqadhanya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam:
من ذرعه القيء فلا قضاء عليه ومن استقاء فعليه القضاء
"Barangsiapa yang muntah tanpa sengaja, maka tidak ada qadha baginya. Dan barangsiapa yang muntah dengan sengaja maka wajib baginya qadha". [HR. Imam Ahmad dan Ahlussunan yang empat dengan sanad yang shahih dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu]. Sumber: www.binbaz.org
Jadi berdasarkan hadits Nabi SAW dan juga penjelasan Syekh Abdul Aziz Bin Baaz bahwa muntah disesuaikan dengan sebab muntah tersebut, apabila seseorang tidak sengaja muntah maka tidak batal puasa dan tidak ada kewajiban untuk mengganti. Namun apabila muntah dengan sengaja, maka puasanya batal dan harus menggantinya di lain waktu.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh