[Dr. Sosmed] اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
✩ Doa Makan Shahih✩
○○○
Doa Setelah Makan Yang Tidak Shahih
Abu Sa'id Al Khudri radhiallahu ‘anhu menceritakan: "Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bila telah selesai dari makan, maka beliau mengucapkan,
الحمدُ للَّهِ الَّذي أطعَمَنا وسقانا وجعَلَنا مُسلِمينَ
HR. Abu Dawud no.3850, Tirmidzi no.3457, Ibnu Majah no.3283, Ahmad no.10883
Hadits diatas berdasarkan penilaian sebagian kritikus hadits adalah hadits lemah. Dalam sanadnya terdapat rawi yang bernama Isma'il bin Fulan. Kata Ibnu Abi Hatim rahimahullah sebagaimana terdapat dalam Al Jarhu wat Ta'dil II:205: "Aku tidak tahu, siapa dia -Isma'il bin Fulan itu".
Kata Al Baghawi rahimahullah dalam Syarhus Sunnah VI:64: "Terputus rangkaian sanadnya". Kata Adz Dzahabi rahimahullah dalam Mizanul I'tidal I:228: "Asing lagi munkar“. Kata Ibnul Muflih rahimahullah dalam Al Aadab as Syar'iyyah III:206 berkata: "Di dalam -sanadnya- terdapat kelemahan dan kegoncangan".
Kata As Syaukani rahimahullah dalam Nailul Author IX:50: dan Ar Ribaa'i rahimahullah dalam Fathul Ghafar IV:1953: "Dalam sanadnya terdapat Isma'il bin Rabah as Sulami, dia majhul -tak dikenal identitasnya-". Kata Al Albani rahimahullah dalam Mukhtashar as Syamaa'il 163, At Ta'liiqqot ar Rodhiyah III:82, Dho'if Abi Dawud 3850, Dho'if Tirmidzi 3457, Dho'if Ibni Majah 648, dan Takhrij Misykat al Mashabih 4134: "Lemah".
Dengan demikian hadits itu lebih tepat untuk tidak diamalkan. Maka, amalkan yg sudah jelas-jelas shahih.
Doa Setelah Makan Yang Shahih
Dari Abu Umamah, ia berkata bahwasanya,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَفَعَ مَائِدَتَهُ قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ ، غَيْرَ مَكْفِىٍّ ، وَلاَ مُوَدَّعٍ وَلاَ مُسْتَغْنًى عَنْهُ ، رَبَّنَا
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengangkat hidangannya (artinya: selesai makan), beliau berdo’a: Alhamdulillahi kastiron thoyyiban mubarokan fiih, ghoiro makfiyyin wa laa muwadda’in wa laa mustaghnan ‘anhu robbanaa (segala puji hanyalah milik Allah, yang Allah tidak butuh pada makanan dari makhluk-Nya, yang Allah tidak mungkin ditinggalkan, dan semua tidak lepas dari butuh pada Allah, wahai Rabb kami). [HR. Bukhari no. 5458]
Boleh juga mengucapkan "Alhamdulillah", dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
“Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum”. [HR. Muslim no.2734]
●●●
Sumber | : | Channel Telegram Manhaj Salaf dan di Publish di situs ini |
Penulis | : | Ustadz Berik Said hafidzhahullah |
Tulisan ini bersumber dari sumber yang telah disebutkan tanpa mengurangi teks yang sebenarnya dan menambahkan teks yang relevan dengan tulisan asli tanpa menghilangkan makna. Penulis asli InsyaAllah mendapat keberkahan ilmu yang diajarkan.
Semoga Anda Dan Saya Mendapat Rahmat Dari Allah SWT
وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِالصَّواب
جَزَا كُمُ الله خَيْرًاكَثِيْرًا
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Note : Kami berharap iklan yang tampil dalam situs ini dapat di ikhlaskan, mohon maaf atas ketidaknyamanannya
_________
Presented by Jokka Jo
Support by