Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh - Ini adalah tulisan yang telah di publikasikan di grup telegram manhaj salaf, niat untuk menyebarkan kebaikan maka kami ikut membagikannya di situs Dok Sosmed
Tulisan ini dibuat oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah dan dipublikasikan pada dakwahmanhajsalaf.com
Dalam pengertian bid’ah secara istilah disebutkan:
عِبَارَةٌ عَنْ طَرِيْقَةٍ فِي الدِّيْنِ مُخْتَرَعَةٍ تُضَاهِي الشَّرْعِيَّةَ يُقْصَدُ بِالسُّلُوْكِ عَلَيْهَا المُبَالَغَةُ فِي التَّعَبُدِ للهِ سُبْحَانَهُ
"Suatu istilah yang ditujukan untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat yang menyerupai syari'at, dimana orang yang melakukannya termotivasi sikap karena berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah". (Al-I'thisam I:50)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
"Barangsiapa yang mengada-ngada dalam urusan (agama) kami ini, sesuatu yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak". [HR. Bukhari no.2697 dan Muslim no.1718]
Dalam riwayat lain disebutkan dengan lafadz:
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
"Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak". [HR. Muslim no.1718]
Perhatikan, dalam hadits shahih di atas yang dinyatakan amalan tertolak adalah mengada-adakan dalam perkara agama kami bukan urusan duniawi. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah saat membawakan hadits di atas beliau berkata: "Dan yang dimaksud dengan perkara di sini adalah perkara agama dan syari'at". (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam I:177)
Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ، وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنَةً
"Setiap bid’ah adalah sesat, walaupun manusia menganggapnya baik". (Lihat Al Ibanah Al Kubro li Ibni Baththoh, 1/219, Asy Syamilah)
Adapun dalam urusan duniawi, semacam membuat pesawat, HP dan sebagainya, maka justru Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ
"Kamu lebih mengerti urusan dunia kamu". [HR. Muslim no.2363]
Maka, dalam urusan duniawi silahkan kita mengadakan inovasi kemashlahatan selagi tidak bertentangan dengan hukum syari'at. Tapi ingat itu bukan bid'ah yang sesat sebagaimana yang dimaksud Rasulullah. Orang yang beraggapan bahwa HP, motor, mobil, pesawat, laptop dan semisalnya sebagai bid'ah yang dimaksud Rasulullah, maka orang tersebut tidak paham urusan dunia dam urusan agama.
Tulisan ini dibuat oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah dan dipublikasikan pada dakwahmanhajsalaf.com
Dalam pengertian bid’ah secara istilah disebutkan:
عِبَارَةٌ عَنْ طَرِيْقَةٍ فِي الدِّيْنِ مُخْتَرَعَةٍ تُضَاهِي الشَّرْعِيَّةَ يُقْصَدُ بِالسُّلُوْكِ عَلَيْهَا المُبَالَغَةُ فِي التَّعَبُدِ للهِ سُبْحَانَهُ
"Suatu istilah yang ditujukan untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat yang menyerupai syari'at, dimana orang yang melakukannya termotivasi sikap karena berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah". (Al-I'thisam I:50)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
"Barangsiapa yang mengada-ngada dalam urusan (agama) kami ini, sesuatu yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak". [HR. Bukhari no.2697 dan Muslim no.1718]
Dalam riwayat lain disebutkan dengan lafadz:
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
"Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak". [HR. Muslim no.1718]
Perhatikan, dalam hadits shahih di atas yang dinyatakan amalan tertolak adalah mengada-adakan dalam perkara agama kami bukan urusan duniawi. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah saat membawakan hadits di atas beliau berkata: "Dan yang dimaksud dengan perkara di sini adalah perkara agama dan syari'at". (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam I:177)
Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ، وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنَةً
"Setiap bid’ah adalah sesat, walaupun manusia menganggapnya baik". (Lihat Al Ibanah Al Kubro li Ibni Baththoh, 1/219, Asy Syamilah)
Adapun dalam urusan duniawi, semacam membuat pesawat, HP dan sebagainya, maka justru Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ
"Kamu lebih mengerti urusan dunia kamu". [HR. Muslim no.2363]
Maka, dalam urusan duniawi silahkan kita mengadakan inovasi kemashlahatan selagi tidak bertentangan dengan hukum syari'at. Tapi ingat itu bukan bid'ah yang sesat sebagaimana yang dimaksud Rasulullah. Orang yang beraggapan bahwa HP, motor, mobil, pesawat, laptop dan semisalnya sebagai bid'ah yang dimaksud Rasulullah, maka orang tersebut tidak paham urusan dunia dam urusan agama.